Lihat konten
CITROËN Ë-C3 All-Electric: Menjelajah Puncak dengan SUV Listrik Mungil yang Gesit dan Efisien
CITROËN Ë-C3 All-Electric: Menjelajah Puncak dengan SUV Listrik Mungil yang Gesit dan Efisien

Pada hari Selasa (3/7), wartawan dan beberapa influencer otomotif berkesempatan menjajal performa Citroën Ë-C3 dalam media test drive dengan rute menantang Jakarta - Cisarua. Dipilihnya rute ini bukan tanpa alasan, karena kondisi jalan yang menanjak dan berkelok dipadukan dengan kepadatan lalu lintas di masa liburan sekolah menjadi ajang pembuktian ketangguhan dan efisiensi Ë-C3.

 

Performa Impresif di Jalan Tol

 

Perjalanan dimulai dari Indomobil Tower di MT Haryono menuju Cisarua melalui Tol Jagorawi. Cuaca cerah dan jalanan padat menjadi setting awal pengujian. Respon akselerasi Ë-C3 cukup mengejutkan, terasa seperti mobil non-EV dengan pedal gas yang tidak terlalu direct. Hal ini memudahkan adaptasi bagi pengemudi yang baru beralih ke mobil listrik.

 

Peredaman suara di dalam kabin Ë-C3 patut diacungi jempol. Suara bising dari luar teredam dengan baik, hanya terdengar suara ban yang cukup mengganggu dari bawah mobil. Menariknya, konsumsi baterai di kecepatan tinggi terbilang konstan, hanya berkurang 20% dari awal perjalanan.

 

Tantangan Jalur Cisarua dan Kemacetan

 

Memasuki Cisarua, pemandangan berubah drastis. Kemacetan parah mewarnai perjalanan akibat momentum liburan sekolah. Dari exit tol Ciawi hingga Plataran di Gunung Mas, mobil harus merayap di tengah kepadatan. Ë-C3 menunjukkan ketangguhannya dengan kelincahan dan respon pedal gas yang memadai untuk melewati kemacetan. Torsi motor listrik 143 Nm terasa cukup untuk menunjang akselerasi di medan tanjakan dan tikungan.

 

Kekhawatiran muncul saat baterai menunjukkan sisa 50-60 km, diiringi keraguan untuk kembali ke Jakarta (65 km) dengan kondisi jalan menurun. Namun, salah satu tim Citroën meyakinkan bahwa persentase baterai (55%) adalah indikator yang lebih tepat. Ditambah lagi, regenerasi pengereman di jalan menurun membantu mengisi baterai.

 

Kejutan di Akhir Perjalanan

 

Keraguan terjawab. Setelah melewati kemacetan selama 2.5 jam, Ë-C3 tiba di Wisma Indomobil dengan sisa baterai 25% dan jarak tempuh 50 km. Regenerasi pengereman di jalan menurun terbukti efektif, bahkan meningkatkan range baterai hingga 88 km.

 

Kesimpulan

Citroën Ë-C3 membuktikan diri sebagai SUV listrik mungil yang gesit, nyaman, dan efisien. Performa di jalan tol dan tanjakan terbilang memuaskan, ditambah kemampuan regenerasi pengereman yang membantu mengoptimalkan jarak tempuh. Bagi Anda yang mencari SUV listrik perkotaan yang gesit dan efisien, Ë-C3 patut dipertimbangkan.